by Amirah Fatinah
January 29, 2013
Hal apa yang mungkin lebih jelek daripada kehilangan anak? Inilah kisah yang ingin diangkat dalam Forgotten. Seorang ibu yang terus terkenang pada putranya yang meninggal dalam sebuah kecelakaan pesawat dan sampai pada titik tertentu semua orang tidak mengetahui bahwa putranya tersebut pernah ada. Film besutan sutradara Joseph Ruben ini dialirkan dengan berbagai kontradiksi dipadu dengan karakter dari tokohnya dan menyajikan sebuah kisah misteri yang patut untuk diikuti.
Telly Paretta ( Julian Moore) adalah seorang redaktur buku di Brooklyn dan ibu yang terus menerus berkabung setelah empat belas bulan kematian anaknya Sam yang berusia 9 tahun (Christopher Kovaleski) dalam kecelakaan pesawat bersama beberapa anak lainnya.
Psikiaternya (Gary Sinise) mencari cara bagaimana meningkatkan kenangan akan Sam. Lalu dia mencoba membatasi kunjungan setiap harinya ke album foto dan video rumah lalu terjadi hal yang mengerikan, dia menemukan bahwa semua foto dan video tentang Sam telah lenyap!
Telly mulai menyalahkan suaminya (Anthony Edwards), tetapi justru dia mendapat berita buruk: Dia tidak pernah mempunyai seorang anak lelaki. Dia mengalami keguguran. Semua kenangannya tentang Sam yang telah jadi hanya semacam sekenario post-traumatic-syndrome.
Psikiater dan suaminya sepakat bahwa memang Sam tak pernah ada. Dalam keadaan depresi Telly berpaling pada tetangganya (Dominic West) yang anak perempuannya juga mati dalam kecelakaan yang sama. Tetangganya ini memberi tahunya dia tidak pernah mempunyai seorang anak perempuan.
Bagaimana semua orang bisa melupakan Sam dan kenapa Telly dapat mengingat semua kenangan tentang Sam dengan sangat jelas. Para penonton yang menyaksikan film ini akan dituntun menuju ke ujung cerita dan dibuat tidak percaya. Itulah mungkin tujuan sutradara Joe Ruben dengan membuat perbedaan dalam kisah ini.
