Jika berbicara genre
film fiksi Ilmiah, apapun bisa terjadi, dalam hal ini sebuah khayalan
dan imajinasi seorang sutradara menjadi sah-sah saja. Ini pun yang
terjadi dalam film terbaru karya Ridley Scott berjudul Prometheus. Sang sutradara seperti membawa anda ke alam ciptaan nya.
Prometheus sendiri mengisahkan tentang pencarian
jati diri seorang manusia. Dari manakah manusia berasal dan siapakah
yang menciptakan manusia. Cerita diawali saat Elizabeth Shaw (Noomi
Rapace) bersama kekasihnya Charlie Holloway (Logan Marshall-Green)
menemukan sebuah situs purbakala di pegunungan Skotlandia.
Lalu adegan film berpindah dengan pemandangan luar angkasa dan sebuah kapal besar yang diberi nama Prometheus.
Kapal ini membawa sejumlah ilmuwan dan seorang android bernama David
(Michael Fassbender) yang bertujuan mencari mahluk yang disebut
insinyur.
Kapal Prometheus dibawah pimpinan Janek (Idris
Elba) akhirnya sampai di tujuan di sebuah planet asing yang diberi nama
LV- 223. Dinilah tim mencoba membuka rahasia kemanusiaan untuk
mengungkap kebenaran.
Semua penjelajahan angkasa ini adalah ide dari seorang kakek renta
bernama Peter Weyland (Guy Pearce) pemilik perusahaan Weyland Corp yang
mendanai seluruh ekspedisi antar galaksi ini. Namun pencarian mereka itu
dihadapkan dengan keadaan yang malah mengancam para kru kapal Prometheus dan bumi sebagai pusat peradaban.
Jika Anda adalah penggemar karya Ridley Scott pasti mengetahui bahwa Prometheus adalah sebuah prekuel dari Alien
(1979) yang juga digarap oleh sutardara berusia 74 tahun itu. Walau
tidak ada kesamaan cerita, namun benang merah film terlihat jelas di
akhir film.
Kejeniusan Scott dalam karya terbarunya ini juga membuat Prometheus
menjadi menarik untuk disaksikan. Sang sutradara seperti membawa Anda
dalam imajinasinya akan sebuah dunia baru yang diciptakannya. Sebuah
pengalaman yang menakjubkan dan menggetarkan hati Anda.